Analisis Ekonomi Lingkungan Menggunakan Willingness To Accept Dana Kompensasi Penambangan Kabupaten Enrekang

Authors

  • Hendra Sani Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Pejuang Republik Indonesia
  • Rini Novrianti Sutardjo Tui Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
  • Syamsuddin Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Pejuang Republik Indonesia
  • Gina Audina P Alhabsyi Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Pejuang Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55334/jtam.v3i2.310

Keywords:

Willingness to Accept (WTA), Marmer, Lingkungan Tambang, Transportasi Penambangan

Abstract

Kegiatan penambangan terbuka dapat memberikan efek yang tidak baik disekitar lokasi penambangan bagi penduduk dan lingkungan, seperti berkurangnya mutu dan jumlah udara bersih, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan berkurangnya kualitas udara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan menerima kompensasi moneter dengan menggunakan pendekatan ekonomi sumber daya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang sebagai studi kasus. Informasi dikumpulkan mulai bulan Oktober dan November tahun 2016. Maksud khusus dari riset ini adalah untuk: (1) menganalisis kemungkinan bersedianya penduduk untuk menerima dana pengganti atas dampak lingkungan akibat pekerjaan jalan umum, debu, dan konstruksi; (2) mengkuantifikasi nilai bersedianya masyarakat untuk menerima dana pengganti (WTA) akibat dampak lingkungan akibat kegiatan transportasi yang tidak baik; dan (3) menentukan penyebab yang mempengaruhi besarnya nilai pengganti. Akibatnya, ada kemungkinan untuk menerima pembayaran kompensasi masyarakat. Perhitungan Willingness to Accept (WTA) dilakukan untuk menentukan kemungkinan nilai yang diterima masyarakat. Berdasarkan survei terhadap 100 keluarga di wilayah penelitian, 85% bersedia menerima ganti rugi atas kegiatan penambangan tersebut. Nilai WTA ditetapkan sebesar Rp. 13.556 per responden setiap minggunya. Besarnya tanggungan dan lama tinggal adalah hal utama dari besarnya WTA, menurut persamaan nilai WTA.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Undang-undang (UU) tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No.32. (2009). Pasal 1 Ketentuan Umum poin 33. Jakarta.

Gerrod, G dan Kennith G. Wills. (1999). Economic Valuation of The Environmental. Edward Elgar Publishing, Inc. Massachussetts.

,[10] Triani, A. 2009. Analisis Willingness to Accept Masyarakat Terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan DAS Cidanau (Studi Kasus Desa CItaman Kabupaten Serang). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Bagian SDA Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang. (2017). Potensi Sumberdaya Alam Kabupaten Enrekang Sektor Pertambangan dan Energi. Kabupaten Enrekang: Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang.

Mubarok, A., & Ciptomulyono, U. (2012, September). Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Tambang Marmer di Kabupaten Tulungagung dengan Pendekatan Willingness To Pay dan Fuzzy MCDM. Jurnal Teknik ITS, I(1).

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (2012, Februari). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 03/PRT/M/2012. Pedoman Penetapan Fungsi Jalan dan Status Jalan. DKI Jakarta.

Undang – Undang No. 38 Pasal 6 hingga Pasal 10. 2004. Pengelompokan Jalan. DKI Jakarta

Spash, C., 2008. The Contingent Valuation Method: Retrospect and Prospect. CSIRO Working Paper Series, April.

Hoffman, E., & Spitzer, M. (1993, January). Willingness to Pay vs Willingness to Accept: Legal and Economic Implications. Washington University Law Review.

Badan Pusat Statistk Kabupaten Enrekang. (2017). Penduduk Kabupaten Enrekang per Kecamatan Tahun 2016. Kabupaten Enrekang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang. Retrieved from http://enrekangkab.bps.go.id.

Downloads

Published

26-12-2022

Issue

Section

Articles

How to Cite

Analisis Ekonomi Lingkungan Menggunakan Willingness To Accept Dana Kompensasi Penambangan Kabupaten Enrekang. (2022). Jurnal Teknik AMATA, 3(2), 81-86. https://doi.org/10.55334/jtam.v3i2.310

Most read articles by the same author(s)